Masturbasi atau dikenal dengan onani, adalah aktivitas seks dengan merangsang diri sendiri, baik dengan bantuan alat maupun tidak. Meski bermanfaat, nyatanya terlalu sering onani tak selamanya baik. Setelah memasuki usia pubertas, fungsi seksual seseorang akan lebih matang. Ini ditandai dengan pemikiran seksual, keinginan, dan gairah seksual. Saat keinginan seksual ini muncul, seseorang bisa saja menahannya dengan mengalihkan diri pada kegiatan lain. Tak hanya itu, mereka juga bisa melampiaskan keinginan tersebut lewat masturbasi. Yang menjadi pertanyaan, berapa banyak sebaiknya Anda melakukan masturbasi? Beberapa orang melakukan masturbasi sebulan atau seminggu sekali, beberapa orang lain bahkan bisa melakukan beberapa kali dalam sehari.
Tidak ada jumlah ideal mengenai berapa sering Anda bermasturbasi, tapi jika itu mulai mengganggu aktivitas Anda, maka bisa jadi Anda terlalu sering bermasturbasi. Memahami beberapa tanda-tandanya akan membantu Anda mencegah terjadinya efek samping yang tidak diinginkan, sekalipun kasus ini jarang terjadi.
Berikut tanda-tanda yang mungkin Anda rasakan bila Anda terlalu sering masturbasi:
1. Rasa tidak nyaman pada organ intim
Masturbasi dilakukan dengan memberi rangsangan pada organ intim. Kegiatan ini bisa menimbulkan tekanan dan gesekan. Semakin sering Anda bermasturbasi, semakin besar gesekan dan tekanan yang diberikan pada organ intim. Kondisi ini bisa menimbulkan iritasi ringan, seperti rasa perih karena kulit kemaluan yang lecet. Terlalu sering masturbasi pada pria juga bisa menyebabkan peyronie, yakni penumpukan jaringan parut di batang penis karena terlalu banyak menerima tekanan ketika Anda onani. Jika Anda merasakan ketidaknyaman pada organ intim saat masturbasi, sebaiknya hentikan dulu kegiatan ini sampai rasa tidak nyaman tersebut hilang.
2. Aktivitas terganggu
Keinginan masturbasi yang muncul di waktu yang tidak tepat bisa menjadi gangguan. Apalagi jika sampai menyita pikiran Anda untuk memikirkan “sensasi” yang Anda dapatkan saat masturbasi. Hal seperti ini tentu bisa mengacaukan konsentrasi dan menurunkan produktivitas Anda, seperti bermasturbasi di toilet kantor misalnya pada saat jam kerja. Masturbasi yang mengganggu aktivitas ini, bisa menjadi tanda bahwa Anda sudah kecanduan.
3. Merusak hubungan dengan pasangan
Masturbasi bisa menimbulkan kepuasaan seksual tanpa bantuan pasangan. Jika masturbasi dilakukan terlalu sering, terutama pada orang yang sudah berpasangan, efeknya bisa berdampak buruk. Misalnya saja, Anda menggantikan hubungan seks bersama pasangan dengan masturbasi. Apalagi jika masturbasi sampai membuat Anda tidak terangsang dengan permainan pasangan. Bukan hanya Anda yang merasa tidak puas, pasangan juga akan merasa kecewa dengan hal ini.
Menyadari bahwa Anda telah masturbasi berlebihan adalah satu langkah awal yang baik. Setelahnya, cara terbaik tentu dengan menguranginya secara perlahan. Berhenti secara total mungkin akan sulit dilakukan karena sudah telanjur menjadi kebiasaan. Karena itu cobalah untuk menghentikan secara perlahan-lahan dengan cara mengalihkan pikiran Anda dengan aktvitas lain seperti olahraga atau melakukan kegiatan bersih-bersih, hang out dengan teman dan menghubungi dokter jika kecanduan Anda sudah sangat parah.