Aplikasi kencan online kerap dijadikan alternatif mereka yang kesepian untuk mencari teman kencan atau bahkan jika beruntung bisa bertemu jodoh melalui aplikasi itu apalagi di tengah situasi social distancing akibat pandemi virus corona (COVID-19). Berdasarkan survei di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa 77 persen pengguna smartphone menganggap bahwa alat genggam pintar mereka itu penting untuk mencari belahan jiwa.
Sebanyak 15 persen orang dewasa bahkan mengakui bahwa mereka menggunakan aplikasi kencan online setidaknya sekali. Pengguna aplikasi kecan online seperti Tinder, dan aplikasi lain yang serupa pun semakin tinggi. Bahkan diperkirakan pada tahun 2040 nanti, 70 persen manusia akan mencari kencan lewat aplikasi kencan online.
Kenapa orang mau saja mencari teman kencan lewat aplikasi kencan online? Waktu adalah jawabannya. Aplikasi kencan online ini menghemat waktu dan jarak. Selain itu, pilihan yang tersedia jauh lebih banyak. Membaca profil orang lebih cepat, daripada harus sengaja keluar rumah untuk mencari teman kencan.
Tapi, bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan aplikasi seperti ini atau serupa lainnya, berhati-hatilah saat mulai melakukan interaksi agar jangan mudah terbuai.
Berikut lima bahaya dibalik serunya aplikasi kencan online, seperti dalam rilis Publicist berikut:
1. Penuh kebohongan
Tidak semua orang jujur ketika mendeskripsikan dirinya di profil aplikasi kencan online. Mereka akan berusaha menampilkan diri sendiri yang paling bagus. Penelitian pada 1000 pengguna aplikasi kencan online mengungkapkan bahwa 53 persen pengguna mengaku berbohong untuk profil mereka. Bahkan sebanyak 20 persen wanita memasang foto diri ketika masih muda. Jumlah ini lebih banyak pada pria, yakni 40 persen.
2. Mudah diselewengkan
Salah satu masalah besar kencan lewat aplikasi kencan online adalah adanya sebagian pengguna yang hanya mencari seks. Maka ini menjadi "racun"yang sulit ditolak. Memang ada yang benar- benar mencari cinta, tapi bisa jadi Anda yang mencari cinta malah ketemunya sama teman kencan yang mencari seks saja. Lebih parah lagi, ada juga penipu di aplikasi seperti ini.
3. Keamanan data pribadi
Soal ini memang penting, setidaknya bagi mereka yang sadar bahwa data pribadi di ponsel mereka diambil pemilik aplikasi kencan online. Ditambah lagi, bertukar pesan lewat aplikasi kencan online, Anda bisa jadi memberikan nomor telepon, bahkan alamat tempat tinggal pada orang yang baru dijumpai. Tidak menutup kemungkinan ada kejahatan terjadi. Jangan sampai saking ngebetnya punya teman kencan, sampai melupakan keamanan data diri.
4. Hubungan tidak tahan lama
Apakah benar dari aplikasi kencan online seperti ini bisa menemukan cinta? Penelitian dari Michigan State University, mengungkapkan bahwa 28 persen hubungan yang diawali dari kenalan lewat online akan putus di tahun pertama, daripada mereka yang bertemu langsung pertama kali di dunia nyata. Bahkan jika menikah karena aplikasi kencan online, kemungkinan cerai meningkat tiga kali lipat.
5. Lebih pemilih
Terlalu sering menggunakan aplikasi kencan online membuat Anda lebih pemilih berdasarkan penampilan orang. Hal ini diungkapkan oleh Association of Psychological Science di Amerika Serikat. Tentu ini tidak sehat, apalagi jika standar hanya fisik dan melihat “kesempurnaan” saja. Hubungan macam apa yang awalnya murni dari ketertarikan fisik saja?
Artikel Terkait:
- Sulitnya Mencari Cewek Open BO
- Aplikasi Kencan Online Facebook yang Dibilang Lebih Dari Tinder
- Bahaya Penipuan Di Balik Aplikasi Kencan Online
- 6 Aplikasi Kencan Online Selain Tinder yang Menarik Untuk Dicoba
- Tips Mencari Cewek Open BO Untuk Malam Tahun Baru
- Overdating, Seseorang Memiliki Banyak Pasangan Kencan Online
- Aplikasi Tinder Di Indonesia Mencari Pacar Atau Cinta Satu Malam?
- 7 Tanda Penipuan Kencan Online
- Aplikasi Untuk Memesan Perempuan Open BO (Michat)
- 5 Aplikasi Wanita Open BO Gratis
- Aplikasi Prostitusi Online Hilangkan Kerumitan Kencan