Sebelum Anda berasumsi bahwa pasangan Anda adalah seorang perempuan hiperseks, penting bagi Anda untuk mengetaui makna hiperseks. Seseorang dianggap hiperseks jika ia terobsesi oleh pikiran atau perilaku seksual yang dapat mendorong dia untuk selalu memikirkan hal tentang seks dan orang tersebut tidak bisa mengendalikannya. Bila terus dibiarkan, ini bisa menjadi gangguan mental dan dapat memengaruhi kesehatan, pekerjaan, hubungan sosial, karier, atau bagian lain dari kehidupan orang tersebut. Perilaku hiperseks pada perempuan, umumnya disebut dengan istilah nimfomania.
Ada beberapa indikator apakah seorang perempuan bisa dikategorikan hiperseks. Salah satunya adalah seberapa sering menjadikan seks sebagai jalan keluar dalam mengatasi stres atau emosi yang meluap. Frekuensi masturbasi atau menonton film porno yang berlebihan, juga bisa jadi dipertimbangkan. Semakin sering melakukan kegiatan ini, bisa menjadi ciri-ciri perempuan mengalami hiperseks. Perempuan hiperseks pun umumnya memiliki pasangan seksual yang lebih dari satu. Meski tidak selalu demikian jika pasangannya bisa memenuhi hasrat seksnya.
Berikut adalah ciri-ciri perempuan hiperseks:
1. Memiliki fantasi seks yang luar biasa
Memiliki fantasi seksual secara berulang, dan dapat pula disertai dengan dorongan seksual sepanjang waktu. Fantasi yang terbayang tidak terpuaskan jika hanya ada di dalam pikirannya saja. Biasanya harus melakukan sesuatu untuk pelampiasan salah satunya dengan nonton film porno dan masturbasi.
2. Hasrat seksual yang tidak pernah berhenti
Hasrat seksual muncul terus-menerus, dan merasa lega setelah melakukannya. Kadang muncul rasa bersalah atau jijik yang ikut menyertai. Seringkali ia heran pada dirinya sendiri, lalu bertanya mengapa ia seperti itu di dalam hatinya. Tapi ia tetap melakukannya karena menikmati aktivitas tersebut.
3. Seks sebagai pelarian
Perilaku seksual dilakukan sebagai pelarian dari masalah lain, seperti kesepian, depresi, kecemasan, atau stres. Lebih baik menggunakan waktu dengan cara positif, dan kembangkan pergaulan yang positif untuk melihat bahwa masih banyak kegiatan di luar sana yang bisa kita lakukan. Menyibukkan diri sendiri untuk kegiatan sosial juga bisa cukup menyita waktu, lho.
4. Pendek akal
Aktivitas seksual yang dilakukan tidak lagi dipertimbangkan dampak negatifnya, seperti penularan penyakit menular seksual (PMS), rusaknya hubungan dengan orang terkasih, masalah pekerjaan, hingga perkara hukum atau keuangan. Semua dilakukan demi memuaskan hasrat seksual untuk mereka.
5. Susah mengikuti komitmen
Kesulitan untuk berkomitmen dalam suatu hubungan yang serius. Selain hal-hal di atas, penderita pun dapat menghabiskan waktu yang dimiliki demi memuaskan hasrat seksualnya semata. Ia terus mencoba mengikuti keinginannya untuk melakukan seks, sebab jika tidak dituruti bisa menyebabkan cemas dan gelisah.
6. Gagal saat menahan dorongan seksual
Berusaha untuk mengurangi dorongan ataupun perilaku seksual yang diinginkannya, tetapi seringkali gagal. Semakin keras usahanya, semakin menggebu-gebu hasrat seksual mengalir di pikirannya.
7. Temperamental
Bagi sebagian orang yang sulit mengendalikan fantasi seks dan libidonya, ia akan merasa kesal jiga tidak bisa menyalurkan hasratnya. Terlebih jika ia sudah melihat ada lawan yang menarik bagi dirinya, dan keinginan seksualnya sudah meningkat namun tidak bisa melakukan kehendaknya. Biasanya ada efek pada perempuan tersebut, ia akan jadi temperamental. Bicaranya sulit dikendalikan dan hubungan dengan lingkungan bisa jadi renggang jika tidak lekas diperbaiki.
Jika pasangan atau teman perempuan Anda menunjukkan gejala seperti ini, bantu mereka mengatasi masalah tersebut dengan meminta mereka melakukan konseling dengan psikiater agar mereka bisa cepat mengetahui solusi yang tepat.