Satu hari, Pia Poppenreiter, pendiri aplikasi kencan online dan Open BO Ohlala, sedang berjalan menyusuri Oranienburger Straße, kawasan red light district di Berlin, Jerman, Ia melihat banyak penjaja seks yang berjajar di tepi jalan. “Hey, mengapa tidak ada aplikasi khusus bagi mereka?” pikir Poppenreiter.
Poppenreiter menilai kebiasaan para penjaja seks yang beroperasi di pinggir jalan tidak efisien. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu menunggu tamu tanpa ada kepastian. Pengalaman ini yang membuat dirinya terinspirasi untuk membuat aplikasi kencan online khusus pekerja seks komersial (PSK). Pada 1 April 2014, Poppenreiter pun merilis Peppr semacam aplikasi kencan online untuk layanan pemuas nafsu.
Dalam laman Crunchbase, disebutkan bahwa Peppr ditujukan untuk "menghilangkan kerumitan dalam pemesanan kencan erotis dan menawarkan transparansi bagi para penggunanya. Poppenreiter, sebagaimana dikutip dari Times, menyebut Peppr akan “merevolusi citra pekerja seks” dan membuat mereka berpenampilan jauh dari kata “lusuh”.
Peppr, bekerja selayaknya aplikasi kencan online lainnya. Dalam aplikasi itu, terdapat daftar pekerja seks, lengkap dengan ciri fisik dan tarif. Dan pengguna hanya tinggal menentukan tempat tinggal, atau tempat yang diinginkannya, dan seketika pekerja seks yang dikehendaki datang.
Peppr mematok tarif dasar 5 hingga 10 euro dengan tambahan harga tertentu jika lokasi yang dikehendaki jauh atau durasi “bersenang-senang” dengan si pekerja seks lebih lama. Mirip dengan Peppr, di Australia ada aplikasi kencan online khusus PSK bernama Rendevu. Itu merupakan aplikasi pemesanan penjaja seks yang didirikan oleh Reuben Coppa pada 2017.
Dalam laman ABC, Coppa mengatakan Rendevu memudahkan orang yang butuh seks “memeriksa mana penjaja seks yang bisa melayani dan berapa menit waktu yang dibutuhkan untuk tiba di lokasi yang dikehendaki.”
Di aplikasi itu, ada semacam sistem “review” bagi pembeli juga penjaja seks, yang memudahkan pembeli untuk mengetahui bagaimana kualitas penjaja seks yang diincarnya, dan memudahkan penjaja seks menilai bagaimana kelakuan calon pelanggannya.
Secara umum, tak banyak aplikasi kencan online khusus transaksi seksual serupa Peppr dan Rendevu. Kedua aplikasi itu hadir di negara yang melegalkan praktik prostitusi. Di Jerman, tempat lahir Peppr, misalnya, sejak 2002, Pemerintah Jerman melegalkan prostitusi. Kala itu, diperkirakan ada 400 ribu pekerja seks, yang tak hanya berasal dari warga lokal tetapi juga pendatang seperti Bulgaria dan Romania. Nilai industri seks di Jerman berada di angka $8,3 miliar per tahun.
Di negara-negara yang menetapkan kegiatan prostitusi adalah ilegal, aplikasi khusus seks tentu saja sulit hadir. Biasanya para pengguna jasa menggunakan aplikasi pertemanan dan aplikasi kencan online seperti Tinder, Whisper, Badoo dan lainnya sebagai alternatif. Selain aplikasi kencan, WeChat, yang merupakan aplikasi pesan instan, disalahgunakan juga sebagai media pencarian dan pemesanan layanan seks secara online yang akrab dengan istilah open BO.