Aplikasi kencan online seperti Bumble, Tinder, dan Engsel, memang membuat penggunanya cenderung memiliki banyak teman kencan alias overdating dalam satu waktu. Bayangkan, jika dari satu aplikasi kencan online saja Anda bisa dekat dengan lima perempuan sekaligus misalnya, bagaimana jika Anda memiliki tiga aplikasi kencan online? Memang, adalah hak Anda untuk menebar pesona sebanyak mungkin meski hanya melalui kencan online, namun menurut seorang pakar percintaan, terlalu banyak pilihan tidak selalu hal baik.
Emily Morse PhD dalam siaran podcast berjudul Sex with Emily, mengatakan bahwa otak hanya mampu menangani beberapa pasangan dalam satu waktu. “Masalahnya adalah otak manusia tidak dibangun untuk menghadapi begitu banyak pilihan. Otak memiliki sweet spot, tampaknya lima dan sembilan adalah alternatif, dan setelah itu, Anda tidak bisa memilih apa pun,” kata Emily. Ia lalu menyarankan, agar ketika Anda menggunakan aplikasi kencan online, cobalah untuk berhenti ‘mencari’ setelah bertemu sembilan orang.
“Kenali setidaknya satu dari orang-orang itu. Semakin Anda mengenal seseorang, semakin Anda menyukainya, dan semakin Anda berpikir bahwa mereka menyukai Anda,” katanya. Aturan tersebut berlaku baik bagi laki-laki maupun perempuan. Emily juga mendorong untuk tetap berpikiran terbuka dan mengatakan ‘Ya’ alih-alih ‘Tidak’ ketika datang masalah kecil seperti ketika teman kencan yang dikenal dari aplikasi kencan online memiliki selera berbusana yang berbeda dengan kita.
Konsep overdating yang menghalangi peluang seseorang untuk menemukan cinta lewat aplikasi kencan online juga telah dianalisis oleh Guru Percintaan, James Preece. James mengatakan overdating merupakan konsep kontraproduktif karena seseorang cenderung berpikir ‘daripada fokus pada satu orang yang mungkin cocok, mereka akan berpikir tentang bagaimana segera mencari pasangan yang cocok berikutnya’. Alias mereka tidak cukup sabar untuk melakukan pendekatan terhadap sesama pengguna aplikasi kencan online lainnya, dan lebih memilih buru-buru untuk berburu ‘mangsa’ yang lain. “Rumput tetangga bisa tampak lebih hijau tetapi jika Anda tidak mengenal setiap orang, Anda tidak akan pernah tahu apakah hubungan Anda akan berhasil atau tidak,” kata James.
Mencari Pacar Via Aplikasi Kencan Online
Mencari pacar lewat aplikasi kencan online memang menjadi pilihan sebagian besar orang di era milenium, dan kemunculan situs maupun aplikasi kencan online sudah menjadi fenomena tersendiri. Bahkan sedikit banyak telah mengubah perilaku orang dalam bersosialisasi maupun menjalin hubungan asmara. Ya, Kencan online berdampak besar terhadap perilaku orang dalam mencari pasangan sekarang ini. Tapi sebuah data statistik telah menunjukkan kalau efeknya ternyata lebih mendalam dan substansial.
Selama lebih dari 50 tahun, para peneliti telah mempelajari karakter dasar dari relasi-relasi yang menghubungkan satu orang dengan orang yang lain. Dahulu kala, orang-orang lebih senang berhubungan dengan seseorang yang paling dekat di lingkungan mereka. Misalnya kedekatan dengan tetangga, teman sekolah, teman satu kantor atau temannya teman. Mereka juga merasa lebih terikat secara emosional di lingkungan tetangga atau kelompok kecil ketimbang dengan orang yang jaraknya lebih jauh. Sejumlah survei pun menunjukkan, dari tahun 1940-an hingga awal 1990-an, rata-rata orang bertemu dengan pasangan mereka yang sekarang melalui perkenalan dengan teman, bertemu di bar, tempat kerja, di sekolah yang sama, tempat ibadah, melalui relasi keluarga, dan sebagainya. Tapi memasuki tahun 1995, kencan online telah mengubah semua itu.
Diawali dengan kemunculan situs kencan online Match.com pada 1995, situs-situs serupa pun bermunculan. Sebut saja OKCupid yang booming di awal 2000-an dan kini juga tersedia dalam bentuk aplikasi smartphone. ‘Serbuan’ kencan online semakin marak dengan kedatangan Tinder pada 2012 yang membuat budaya perkencanan berubah makin jauh. Dikutip dari Technology Review, lebih dari 33 persen pasangan yang menikah bertemu dari kencan online. Bahkan sekarang ini, kencan online menempati urutan kedua sebagai cara paling umum yang dipakai orang untuk menemukan tambatan hatinya. Kenalan lewat teman masih menjadi cara paling populer untuk mendapatkan pasangan, namun persentasenya terus menurun sejak 1990 dari 40 persen menjadi hanya 28 persen. Sementara popularitas kencan online makin melonjak sejak akhir '90-an hingga awal 2000-an.
Konten Terkait:
- Sulitnya Mencari Cewek Open BO
- Aplikasi Kencan Online Facebook yang Dibilang Lebih Dari Tinder
- Bahaya Penipuan Di Balik Aplikasi Kencan Online
- Tips Mencari Cewek Open BO Untuk Malam Tahun Baru
- Aplikasi Tinder Di Indonesia Mencari Pacar Atau Cinta Satu Malam?
- 7 Tanda Penipuan Kencan Online
- 5 Aplikasi Kencan Online dan Open BO Terbaik Android dan Iphone
- Aplikasi Untuk Memesan Perempuan Open BO (Michat)
- 5 Aplikasi Wanita Open BO Gratis
- Aplikasi Prostitusi Online Hilangkan Kerumitan Kencan