Jika Anda adalah penggemar dunia malam sejati, Anda tentu pernah dengar atau mengunjungi bar, lounge, pub, diskotik, atau klub malam atau salah satu di antaranya. Jika sudah, apakah Anda dapat menyebutkan perbedaan kelima tempat ini? Mungkin sebagian dari Anda masih menganggap bahwa bar, lounge, pub, diskotik, atau klub malam adalah lima hal yang tak terlalu berbeda karena sama-sama menjajakan minuman beralkohol, digunakan sebagai tempat hiburan malam, dugem, dan lain sebagainya. Namun ternyata kelima tempat ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar.
Bar dan Lounge
Mayoritas orang masih beranggapan bahwa bar dan lounge merupakan dua hal yang sama. Namun menurut Rossa, seorang mantan pekerja di sebuah diskotik ternama di Jakarta, bar dan lounge memiliki perbedaan dari cara penyajian minumannya hingga pelanggannya. “Banyak yang suka salah dan menyamakan antara bar dan lounge. Bar itu mirip seperti kafe, tapi menjual minuman beralkohol. Nah, biasanya anak-anak muda pergi ke bar untuk nongkrong dan sebagainya,” ujar Rossa.
Menurutnya, tamu-tamu yang berkunjung ke bar biasanya berpakaian santai dan dapat dengan bebas memesan minumannya sendiri kepada para bartender. Lain dengan bar, lounge biasanya berada di hotel bintang lima. Konsep lounge lebih elegan, dan akan ada pelayan yang akan melayani pesanan makan dan minum para tamu. Biasanya, lounge digunakan oleh para pekerja dan pebisnis untuk mengadakan pertemuan dan acara lainnya.
“Makanya kalau ke lounge itu biasanya tamu memakai bajunya yang rapi dan berdandan, karena kan mau ke sana untuk keperluan meeting, misalnya. Terus minuman yang dijual juga biasanya lebih mahal harganya,” lanjutnya.
Pub dan Diskotik
Tak hanya bar dan lounge yang kerap disamakan, pub dan diskotik juga kerap dianggap dua tempat yang sama. Menurut Rossa, tujuan tamu mengunjungi pub dan diskotik biasanya berbeda. Di diskotik, tamu biasanya menghabiskan waktu malam untuk menikmati hiburan musik yang dimainkan oleh seorang Disc Jockey atau DJ sambil meminum beragam sajian minuman beralkohol. “Tapi kalau di pub, biasanya itu komunitas yang datang, mereka berkumpul di situ. Nah biasanya harga di pub itu lebih murahdan enak untuk berdiskusi,” kata Rossa.
Putra pasangan artis Rima Melati dan Frans Tumbuan yang juga pengelola Jaya Pub, Ardianto Airlangga, menambahkan hal yang paling membedakan pub dan diskotik adalah keberadaan dance floor. “Kalau diskotik itu kan orang biasanya sibuk berajojing, ada dance floor-nya di situ. Kalau di pub kan adanya live music, kalau memang musiknya asyik biasanya tamu itu lebih memilih berdansa atau berjoget di tempat duduknya,” kata dia.
Klub Malam
Menurut Rossa, mayoritas orang juga masih menganggap klub malam sama artinya dengan tempat disko atau diskotik. Padahal, menurutnya, klub malam tidak hanya berisi diskotik. “Biasanya mereka 2 sampai 3 jualannya jadi satu. Jadi misal di klub malam itu ada karaoke, cafe, lalu ada diskotiknya,” sebutnya. Menurutnya, konsep klub malam memudahkan tamu untuk mendapatkan semua kebutuhannya untuk menikmati dunia malam.
Biasanya sore hingga malam hari tamu akan mengunjungi cafe di klub tersebut untuk makan, kemudian lebih malam lagi mereka akan berkunjung ke karaoke. Setelah lewat tengah malam, mereka akan menyambangi diskotik. “Jadi konsepnya itu ada paling tidak 3 layanan dalam satu bangunan begitu ya,” tandasnya.
Kesimpulannya, bar, lounge, pub, diskotik, atau klub malam bukanlah lima tempat yang sama konsepnya. Jadi jangan sampai Anda tertukar, ya!