Bisnis prostitusi di Jepang tentu bukanlah hal yang asing lagi. Saat mendengar kata kunci yang satu ini, tentu tidak hanya surga anime saja yang banyak didalamnya. Tapi juga ada dunia yang lebih dalam dari itu, yaitu fakta bahwa bisnis prostitusi di Jepang begitu tumbuh subur dan berkembang di negara tersebut. Bahkan Jepang juga menjadi salah satu industri yang terbesar dalam sektor film dewasa. Tak heran jika banyak sekali produk yang tersedia mempertunjukan hal-hal terkait didalamnya.
Fenomena Red Light District
Kentalnya bisnis prostitusi di Jepang juga bisa dilihat dari adanya salah satu tempat bernama Red Light District yang terdapat didalamnya. Tempat yang satu ini menyajikan bisnis prostitusi di Jepang begitu kental. Tempat tepatnya terletak di wilayah Shinjuku (Tokyo), Kabukicho. Jadi tak heran jika kalian sampai tersesat di tempat yang satu ini pasti akan menemukan fenomena semacam ini begitu tumbuh dan berkembang dengan pesat didalamnya.
Tentu saja jika ingin berkunjung ke Red Light District ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah tarif yang harus dikeluarkan untuk menggunakan jasa terkait. Biasanya tarif yang dikeluarkan juga akan sangat malam. Hal ini adalah sesuatu yang biasa bagi orang yang tajir, tapi jika kita hanyalah kaum menengah biasa, tentu Red Light District bisa menguras uang dengan cepat.
Budaya Shunga Sudah Ada Sejak Abad Ke-8
Menariknya lagi, hal-hal yang berbau dewasa semacam ini sudah ada sejam abad ke-8. Artinya ini adalah sesuatu yang sudah berakar sejak lama, terlihat dari adanya budaya Shunga. Shunga adalah sebuah bidaya dimana seseorang membuat lukisan erotis. Hal ini biasanya dilakukan pada wanita cantik, atau wanita yang menjadi objek lukisan. Bahkan bagi yang punya mata fotografi bisa langsung menggambar dengan tepat apa yang mereka bayangkan di pikiran.
Bahkan hal lain yang juga sering didengar adalah mengenai Geisha. Itu bukan sekedar tulisan atau film semata, tapi sudah benar-benar ada di negeri Matahari Terbit ini. Bahkan Geisha memberikan hiburan yang juga beraneka ragam dan banyak digunakan di masa lalu sampai saat ini. Tentunya ini adalah sesuatu yang sangat penting didalamnya.
Tarif Yang Fantastis Jika Kita Tak Sadar Diri
Kalau kamu ingin menghabiskan waktu menikmati bisnis prostitusi di Jepang ini, sudah pasti harus bersiap konsekuensi uang habis. Kenapa? Karena untuk masuknya saja biasanya akan dikenakan biaya yang tak sedikit, yang mana jika dikurskan bisa mencapai IDR 700.000. Belum lagi, jika kamu minum sambil ditemani oleh wanita, maka setiap jam yang dilalui bersama mereka pun akan dikenai charge atau biaya.
Itu padahal belum melakukan apapun, hanya sekedar menemani saja. Bahkan jika kamu ditemani seorang wanita dengaan kelas yang lebih tinggi, maka bukan tidak mungkin akan dikenakan tarif sekitar IDR 8 juta per jamnya. Ini jelas-jelas adalah sebuah biaya yang fantastis.