Diamond Club Red Blue Surabaya ternyata bukan sekedar tempat karaoke dan klub malam biasa. Tempat hiburan di Jalan Emong Sawo, Surabaya tersebut juga menyediakan pemandu lagu atau purel yang bisa dikencani. Untuk sekali kencan dengan purel-purel di Red Blue, tarifnya Rp 1 juta. Itupun kencan harus di luar atau booking out (BO), yakni di hotel yang dipilih. Dan biaya hotel juga ditanggung oleh tamu yang mem-booking layanan seks dari para purel tersebut.
Praktik tersebut diperkirakan sudah berlangsung sejak empat tahun lalu, sejak tempat hiburan ini beroperasi. Ya, di tempat karaoke tersebut, diketahuai ada sekitar 30 purel. Namun, yang mau dan bisa di-BO hanya tujuh orang. Lainnya, cuma bersedia menemani pengunjung bernyanyi dan berdugem ria di sana. Para purel itu, ditangani oleh dua mami yakni Mami Rosa dan Mami Nia. Keduanya bertindak seperti mucikari di tempat dugem tersebut.
Untuk menikmati layanan plus-plus di Red Blue, tamu cukup datang ke sana. Oleh para mami, tamu dipersilakan memesan ruang karaoke. Kemudian, tamu bisa memesan purel atau pemandu lagu ke Mami Rosa atau Mami Nia. Tak lupa, harus ada tips Rp 100 ribu agar sang mami segera memanggil gadis-gadisnya.
Perempuan-perempuan yang ada (di Red Blue) rata-rata masih muda. Usianya berkisar 18 sampai 25 tahun. Ada yang sudah berusia 30 tahun, tapi jarang. Para perempuan ini ada yang berasal dari Indramayu, Sidoarjo, Gresik, dan dari Surabaya sendiri. Setelah memilih perempuan yang diminta untuk menemani bernyanyi, para tamu bisa mulai order untuk berhubungan seks di luar tempat karaoke. Setelah deal dengan mami, para tamu kemudian ke kasir untuk membayar biaya BO sebesar Rp 500 ribu untuk durasi bercinta selama 10 jam tentu bukan secara harafiah berhubungan seks selama 10 jam, siapa juga yang sanggup? BO bisa diproses kasir setelah ada input dari mami.
Sebelum dibawa keluar, cewek yang sudah di-booking bisa menemani karaoke dulu di sana. Setelah itu, baru keluar menuju hotel. Untuk sekali kencan, tamu harus membayar Rp 1,5 juta ke cewek purel yang dia pesan itu. Usai berkencan di hotel, purel pun kembali pulang. Kali ini, dia harus menyetor komisi ke mami dan pengelola tempat hiburan. Rinciannya, Rp 500 ribu untuk uang BO. Kemudian pihak Red Blue kebagian Rp 500 ribu, dan perempuan yang dibooking mendapat Rp 400 ribu dan maminya kebagian Rp 100 ribu.
Begitu rapinya, bisnis esek-esek di tempat ini sehingga ada jam operasinya. Ya, meminta BO untuk purel hanya sampai jam 03.00 WIB. Selepas itu, sudah tidak kena biaya BO, hanya berurusan dengan cewek purel yang dibooking. Dan para cewek purel itu, ternyata berstatus sebagai pegawai di sana lengkap dengan gaji bulanan dan uang makan per hari.