Kebiasaan mengobrol selama pandemi COVID-19 (virus corona) di aplikasi kencan online Tinder, meningkat cukup tinggi. Walaupun obrolan seputar membahas topik tentang di rumah saja antara para pengguna Tinder di seluruh dunia.
Ya, pandemi virus corona memang membuat interaksi lebih intens dan lebih terbuka meski melalui media sosial. Keadaan yang membuat semua orang terpaksa mengisolasi diri dan menghabiskan waktu lebih banyak di rumah saja secara bersamaan di seluruh dunia memberi dampak pada topik obrolan para pengguna Tinder. Para pengguna menjadi lebih cerewet dibandingkan sebelumnya.
Secara global, terdeteksi pengiriman pesan rata-rata 52 persen lebih banyak pada era lockdown selama pandemi COVID-19 (virus corona).
Di Indonesia, kecerewetan pengguna aplikasi kencan online Tinder juga tak kalah serunya. Para pengguna aplikasi kencan online Tinder di Indonesia sangat aktif dalam mengirimkan pesan sehingga terjadi kenaikan pengiriman pesan dengan rata-rata 61 persen lebih banyak dibandingkanmasa sebelum pandemi COVID-19 (virus corona). Selain itu, dari pengiriman pesan yang terjadi ternyata lebih banyak dilakukan oleh Gen Z dengan rata-rata 64 persen lebih banyak dibandingkan pengguna yang berusia di atas 26 tahun.
Masker menjadi topik populer di Tinder. Beberapa orang menghabiskan hari-hari awal karantina dengan memamerkan persediaan tisu toilet dan hand sanitizer. Beberapa pengguna aplikasi kencan online Tinder memamerkan kebiasaan penggunaan masker mereka secara rutin. Misalnya tentang ‘terlihat dari garis halus di kulit wajah yang disebabkan oleh masker’, atau mencari kesamaan pandangan dalam penggunaan masker. Misalnya: ‘jika kamu menggunakan masker ketika berlari, maka kita tidak cocok’. Kebiasaan menggunakan masker dapat menjadi tes kecocokan paling ideal di tahun 2020.
Tinder menemukan, karantina juga menghasilkan ide-ide kreatif untuk bergaul. Pembatasan sosial membuat banyak orang menjadi pelaku kencan digital yang kreatif karena terpaksa harus di rumah saja, menjelajahi Tinder dan aplikasi kencan online lainnya menjadi cara untuk bersosialisasi. Pada puncaknya, jumlah swipe antar pengguna Tinder di Indonesia selama masa di rumah saja juga bertambah hingga 29 persen.
Selain itu, karena sebagian besar tempat ditutup, banyak pengguna di aplikasi kencan online Tinder beralih ke Animal Crossing untuk bertemu. Pada permulaan karantina terjadi 5 kali peningkatan penyebutan Animal Crossing di bio. Adapun jumlah Gen Z yang menyebutkan Animal Crossing berjumlah 2x lebih banyak dari Millennial.
Kini Tinder memberikan topik lebih banyak untuk dibicarakan. Tidak ada hal yang membuat percakapan mengalir lebih baik dari minat dan pengalaman. Setuju?